RANGKUMAN Potensi dan Penyebab Konflik di Tengah Kebersamaan Masyarakat Indonesia
A. Potensi dan Penyebab Konflik di Tengah Kebersamaan Masyarakat Indonesia
1. Keberagaman Sosial Budaya, Ekonomi, dan Gender Masyarkat Indonesia
a. Keberagamaan sosial budaya pada masyarakat
Masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai golongan, suku,etnis (suku bangsa), ras, agama,dan budaya.Kondisi ini melekat pada bangsa indonesia.Masyarakat multikultural merupakan bentuk dari masyarakat moderen yang anggotanya terdiri atas golongan suku, etnis (suku bangsa), ras , agama, dan budaya. Dalam masyarkat multikulturul, perbedaan sosial, kebudayaan,dan suku bangsa.Masyarakat multikultur tidak mengenal perbedaan hak dan kewajiban antara kelompol minoritas dan mayoritas,baik secara hukum maupun sosial.
Kesadaran dan usaha tiap warga negara untuk menciptakan harmonisasi dalam masyarakat multikultur menjadi sangat penting.Seperti beragamanya suku bangsa dan budaya. Jika tidak di tanggapi secara bijak dan positif,keberagaman suku bangsa dan budaya yang ada akan berdampak negatif.Jika tidak saling menjaga dan mengahragai, keberadaan unsur-unsur kebudayaan tersebut dapat menimbulkan permasalahan dalam masyarkat.
b. Keberagaman ekonomi masyarakat
Jumlah penduduk indonesia mencapai 275 (Laporan Ditjen Dukcapil tentang jumlah penduduk indonesia pada semester 1 tahun 2022). Wilayah yang di temapati memiliki geografisi yang berbeda dan bervariasi pula. Contohnya ada yang betempat tinggal di daerah perdesaan dan perkatoran.
Masyarakat perdesaan adalah masyarakat yang tinggal di kawasan/wilayah/teritorial kecil yang biasanya di sebut masyarakat setempat dalam kehidupan ekonominya,masyarakat perdesaan mengerjakan pekerjaan dengan mengolah lahan milik sendiri atau orang lain untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat dengan kelompok sosial yang lebih besar dan komplesk.Masyarakat perkotaan memiliki pemikiran yang lebih rasioanl,bersifat individualistis dan menjadikan kota sebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan politik.Penduduk kota juga cendurung mencari pekerjaan sesuai dengan pendidikan atau kealihan yang di miliki.Dari keberagamaan ekonomi yang di miliki oleh masyarakat desa dan kota, dapat di temukan harmonisasi dalam keberagamaan.
c. Keberagamaan gender pada masyarakat
Keberagaman masyarakat indonesia juga mencakup keberagamaan gender.Di dalam sosiologi gender mengacu pada sekumpulan ciri-ciri khas yang di kaitan dengan jenis kelamin seseorang dan diarahkan pada peran sosial atau identitasnya dalam masyarakat.(WHO) World Helth Organization memberi atasan gender, yaitu seperangkat peran, peliku, kegiatan dan atribut yang di anggapp layak bagi laki-laki dan perempuan yang konstruksi secara sosial dalam suatu masyrakat.
Gender juga dapat di lihat sebagai pembagian peran kedudukan dan tugas antara laki-laki dan perempuan yang di tetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang di anggap pantas, sesuai norma-norma, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan masyarakat.
Secara etimologis kata gender berasal dari bahasa inggris yang berarti 'jenis kelamin'.Pengertian gender perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan dalam hal nilai dan tingkah laku.Monsor Faqih (2008) mengemukakan bahwa gender merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki dan perempuan yang di komstruksikan secara sosial dan kultural.
Sering di anggap sebagai ketentuan Tuhan yang bersifat kodrati atau seolah-olah bersifat biologis yang tidak dapat di ubah lagi.inilah sebenarnya awal mula munculnya ketidak adilan gender di tengah masyrakat.
Dalam kehidupan sosial kultur masyarakat indonesia, laki-laki cenderung di pandang lebih tinggi derajatnya dan lebih mudah memiliki gerak sosial dibandingkan perempuan. Kesadaran terhadap keadilan gender menjadi langkah awal untuk menjamin kesamaan martabat antara laki-laki dan perempuan.Kaun perempuan harus menyadari bahwa ketidakadilan gender bukanlah kodrat, melainkan konstruksi sosial yang di bentuk oleh masyarakat.
Perbedaan antara gender (gender differences) dan ketidakadilan gender (gender inequalities) dalam sruktur ketidakadilan masyarakat secara luas.Perbedaan gender tidak menjadi masalah salema tidak melahirkan ketidakadilan gender (gender inequalities).ketidakadilan gender termanifestasikan dalam bentuk berbagai bentuk ketidakadilan:
1) Marjinalisasi , yaitu suatu proses peminggiran akibat perbedaan jenis kelamin yang mengakibatkan kemiskinan ekonomi.
2) Subordinasi, yaitu penilain atau anggapan bahwa suatu peran yang dilakukan oleh salah satu jenis kelamin lebih rendah dari yang lain
3) Sterotipe (pelabelan negatif), yaitu pemberian citra baku atau lebel/cap kepada seseorang atau sekolompok yang didasarkan pada suatu anggapan yang salah.
4) Kekerasan (violence) artinya tidak kekerasan, baik fisik maupun nonfiksi yang dilakukan salah satu jenis kelamin atau sebuh institusi keluarga, masyarakat, atau negara terhadap jenis kelamin lainya.
5) Beban ganda (double burden), artinya beban pekerjaan yang di terima salah satu jenis kelamin lebih banyak di bandingkan jenis kelamin lainya.
Jenis-jenis ketidakadilan gender tersebut cenderung telah terjadi di berbagai tingkatan, seperti kebijakan, adat, kultur, tafsir agama, dan rumah tangga. Salah satu hal yang paling sulit di ubah adalah ketidakadilam gender yang telah mengkar ke dalam kekayakinan dan menjaadi ideologi bagi perempuan maupun laiki-laki.
2. Konflik dalam Keberagaman Masyarakat
Masalah yang dapat muncul dalam keberagaman masyarakat indonesia adalah konflik. Dalam (KBBI), konflik di definisikan sebagai percekcokan, perselisihan, atau petengkaran.
a. Faktor penyebab konflik
Soerjono Soekanto (2014) mengemukakan empat faktor yang dapat menyebabkam terjadinya konflik dalam masyarakat :
1) Perbedaan anataraindividu
Manusi memiliki pendirin dan perasaan yang berbeda-beda mengenai suatu hal.Perbedaan ini menjadi faktor penyebab konflik.Contohnya, ketika belajar kelompok, Anda berpendirian jika belajar, suasana harus tenang.Namun temen- temen anda berpendirian bahwa belajar lebih baik apabila sambil mendengarkan musik.
2) Perbedaan kebudayaan
Keperbadian seseorang sedikit banyak di bentuk oleh kelompok di sekitar orang tersebut berada? baik secara sadar maupun tidak, seseorang akan berpengaruh pemikiran dan pendirian kelompoknya.Contohnya, seorang anak di besarkan dalam masyarakat yang menjujung tinggi nilai kesopanan cenderung akan bebicara dengan sopan kepada orang lain. Namun anak yang di besarkan dalam masyarakat yang tidak memperdulikan nilai kesopanan, cenderung berbicara kurang sopan kepada orang lain.
3) Perbedaan kepentingan
Kepentingan ini dapat menyangkut kepentingan politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Contohnya, sebuah hutan di suatu wilayah. Bagi kelompok pengusaha, berdasarkan kepentingan bisnis, pohon-pohon dapat di potong dan dijual sehingga mendapatkan keuntungan dan juga membuka lowongan pekerjaan. Bagi kelompok pencinta lingkungan berdasarkan kepentingan lingkungan hidup, pohon-pohon tidak boleh di potong agar kelestarian hutan terjaga.
4) Perubahan sosial
Masyarakat mengalami perubahan seiring perkembangan kebutuhan dan pengetahuan. Berbagai perubahan memengaruhi cara pandang sebagian anggota masyarakat terhadap nilai, norma, dan perilaku.Contohnya, perilaku remaja yang berada terkadang mendapat pandangan kurang baik oleh orang-orang yang lebih tua.
b. Sikap yang dapat menyebabkan konflik
1) Primordialisme yang berlebihan. Primordialisme merupakan pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak awal melekat pada diri individu,seperti suku bangsa, ras, dan agama.
2) Etnosentrisme merupakan pandangan bahwa kebudayaan suku bangsanya lebih baik di bandingkan kebudayaan suku bangsa lain.
3) Diskriminasi adalah perbedaan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan antara lain warna kulit, golongan, suku, ekonomi, dan agama.
4) Stereotipe adalah penilaian terhadap seseorang atau suatu golongan hanya berdasarkan peresepsi pribadi atau kelompok.
5) Fanatisme merupakan keyakinan akan suatu hal sebagai kebenaran tanpa kepastian data dan fakta,tetapi kebenaran itu di anggap kebenaran mutlak tanpa memedulikan argumen dari orang lain.
6) Eksklusivis adalah sikap yang berdasarkan pada keyakinan bahwa pandangan atau ajaran yang paling benar hanyalah pandangan atau ajaran kelompoknya dan menggangap pandangan atau ajaran lainya tidak benar.
Komentar
Posting Komentar